12.6 C
London
Saturday, July 27, 2024
HomeGlobal NewsJimly Asshiddiqie Soal Beda Hari Idul Adha: Masa Sudah 15 Abad Tak...

Jimly Asshiddiqie Soal Beda Hari Idul Adha: Masa Sudah 15 Abad Tak Selesai

Date:

Related stories

Wapres sebut ekonomi syariah bukan demi kepentingan umat Islam semata

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menekankan bahwa ekonomi dan...

Kemenag Terbitkan Edaran Pembayaran Dam, Ini Tujuan dan Besaran Biayanya

Jakarta (Kemenag) --- Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah...

Menag Minta Tambahan Anggaran untuk Rumah Ibadah di IKN

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp...

Kota Mojokerto Raih Terbaik 1 Kategori Penegakan Hukum dalam Penyuluh Agama Islam Award tingkat Jatim

Satu lagi sosok inspiratif dan berprestasi dari Kota Mojokerto,...

Catat, Ini Dokumen yang Harus Dimiliki Jemaah untuk Wukuf di Arafah

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Nasrullah...
spot_imgspot_img

Mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie yang bertindak sebagai khatib pada salat Idul Adha di Masjid Al-Azhar menyinggung perbedaan hari salat Id. Mestinya, kata dia, perbedaan itu bisa diselesaikan.

Jimly mengatakan, hakikat Idul Adha adalah persatuan. Ia menyimbolkan peristiwa wukuf jemaah di Arafah. Baginya itu adalah simbol persatuan umat muslim.

“Pertemuan seluruh umat Islam sedunia di Makkah, wukuf di Padang Arafah itu kayak kongres umat Islam, jadi kalau ada masalah dunia Islam diselesaikan di situ,” kata Jimly kepada wartawan seusai menunaikan salat Id di kompleks Al-Azhar, Rabu (28/6).

Semestinya, kata dia, di Indonesia juga sudah tidak ada perbedaan salat Idul Adha. Sebab acuannya adalah wukuf di Arafah. Bila di sana, jemaah haji wukuf, maka di Tanah Air masuk hari-H Idul Adha. Meski ada perbedaan waktu sekitar 6 jam.

“Allah cuma satu, kiblat cuma satu, iya kan? Maka kalender Islam seharusnya, yah, satu saja gitu, lho,” ungkap Jimly.

Ia mengaku heran, perbedaan yang sudah terjadi 15 abad tidak selesai-selesai. Padahal teknologi berkembang, bahkan waktu wukuf sudah bisa dicari dan diketahui lewat mesin pencari Google.

Kondisi ini berbeda dengan beberapa abad yang lalu ketika orang haji masih perlu berbulan-bulan.

“Masa, sudah 15 abad enggak selesai-selesai juga, perbedaan pendapat hisab rukyat, masing-masing dengan teori-teori lama, zona, wilayah, kan sekarang sudah ada mazhab Google yah, Google saja,” ungkap Jimly.

Oleh karena itu, Jimly berharap persoalan tersebut bisa diselesaikan ke depannya. Menyepakati kalender Islam yang dipusatkan ke Makkah.

“Jadi kita mengharapkan ulil amri di semua negara-negara anggota OKI itu segera bisa menyelesaikan kalender Islam,” pungkasnya.

Pesan soal masalah kalender Islam ini juga disampaikan Jimly dalam khutbahnya.

Penetapan hari salat Idul Adha Indonesia tahun ini memang ada perbedaan. Ada yang menunaikannya hari ini, Rabu (28/6), sementara versi pemerintah dilaksanakan besok, Kamis (29/6).

Sumber : Kumparan News

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories

spot_img