Ibadah Haji, dimulai di Mekah, Arab Saudi, pada Minggu (02/07). Diperkirakan ada jutaan umat Islam yang melakukan perjalanan suci ini. Namun, karena kenaikan harga global, ibadah tahunan ini juga menjadi semakin tidak terjangkau bagi banyak umat Islam di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.
“Jumlah orang yang memesan perjalanan haji turun drastis tahun ini. Terlalu mahal bagi banyak orang,” kata seorang pejabat di operator tur swasta di Kairo, yang bertanggung jawab mengatur perjalanan haji.
Pejabat itu ingin tetap anonim karena takut akan reaksi atas kritiknya terhadap situasi ekonomi negara.
Perjalanan termurah yang disponsori pemerintah, dari Mesir ke Arab Saudi, saat ini menelan biaya sekitar US$6.000 (senilai Rp89,9 juta) – naik dua kali lipat sejak tahun lalu.
Di Mesir, negara Arab yang paling padat penduduknya, banyak umat Islam yang rela menunaikan ibadah haji untuk membiayai perjalanan mereka ke kota suci Mekah.
Haji adalah salah satu dari lima rukun Islam. Tahun ini, ibadah tahunan itu berlangsung antara 26 Juni hingga 1 Juli 2023, dalam Kalender Gregorian.
Para Muslim diwajibkan untuk melakukan perjalanan ke Mekah setidaknya sekali seumur hidup mereka, jika mampu secara fisik dan finansial untuk melakukannya.
‘Naik haji adalah mimpi saya’
Kenaikan harga di Mesir, dipicu oleh devaluasi tajam mata uang lokal. Sejak Maret 2022, pound Mesir kehilangan lebih dari 50% nilainya terhadap dolar AS.
Akibatnya, biaya hidup meroket. Hampir 30% penduduk Mesir tidak memiliki apa pun untuk disimpan di luar kebutuhan dasar.
Farida, seorang pensiunan pegawai negeri Mesir, sudah menabung selama lima tahun untuk pergi ke Mekah.
“Semua tabungan saya tidak cukup untuk membayar perjalanan. Ketika saya melihat daftar harga, saya terkejut,” katanya.
Farida, bukan nama sebenarnya, adalah seorang janda dan ibu dari lima anak. Dia juga ingin tetap anonim karena dia tidak ingin secara terbuka mengkritik peningkatan biaya hidup.
Ketika ditanya mengapa dia ingin menunaikan ibadah haji, dia mengatakan: “Itu impian saya. Haji membersihkan jiwa,” jawabnya.
Anak-anaknya semua sudah menikah. “Tanggung jawab sosial dan keuangan telah diangkat dari pundak saya,” katanya. “Sudah waktunya pergi haji.”
Sebelumnya, Farida sudah empat kali ke Mekah untuk menunaikan ibadah umrah yang bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun.
“Alih-alih visa haji, saya mendapat visa turis tiga bulan, dan tiba di Mekah sebulan sebelum musim haji dimulai,” katanya.
Farida menggunakan celah dalam sistem, “Ini adalah satu-satunya pilihan yang saya miliki,” katanya kepada saya. Seluruh perjalanannya ke Mekah 80 persen lebih murah daripada biaya haji saat ini.
Subsidi haji
Haji adalah salah satu ritual keagamaan tahunan terbesar di seluruh dunia, yang dilakukan sekitar satu setengah hingga dua juta jemaah setiap tahun.
Satu-satunya pengecualian adalah pada 2020 lalu, ketika jumlah jemaahnya sangat dibatasi karena pandemi Covid-19.
Arab Saudi mengalokasikan kuota haji tahunan untuk setiap negara.
Kuota terbesar diberikan kepada Indonesia, tempat populasi Muslim terbesar di dunia dengan lebih dari 270 juta orang. Kuota Jakarta mencapai lebih dari 220.000 jemaah.
Pihak berwenang Indonesia, yang mensubsidi sekitar 60% biaya haji tahun lalu, memutuskan untuk menurunkan tarif di bawah 50% tahun ini, dengan setiap jamaah harus membayar sekitar Rp45 juta atau sekitar US$3.000.
Jemaah haji Yaman
Sementara biaya ibadah haji menjadi kendala bagi banyak orang di seluruh dunia, bagi umat Islam di Yaman, tetangga Arab Saudi yang dilanda perang dan kemiskinan, segalanya jauh lebih rumit.
Sejak 2015, Saudi memimpin koalisi militer melawan kelompok militan Houthi yang didukung Iran yang beroperasi di negara tersebut. Perang menciptakan salah satu bencana kemanusiaan terbesar di dunia.
Untuk pertama kalinya sejak perang pecah antara kedua belah pihak, jemaah haji Yaman terbang langsung ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji.
Tidak ada penerbangan komersial yang beroperasi karena pertempuran yang sedang berlangsung. Ibu kota Sanaa telah berada di bawah kendali Houthi sejak September 2014.
Biaya rata-rata haji di Yaman adalah US$3.000 (senilai Rp45 juta) hari ini.
“Tahun 2016, saya pergi haji dengan ongkos kurang dari setengah harga ini, terlalu mahal untuk saya sekarang.” kata seorang jurnalis Yaman kepada saya.
Sumber : BBC News
. Diperkirakan ada jutaan umat Islam yang melakukan perjalanan suci ini. Namun, karena kenaikan harga global, ibadah tahunan ini juga menjadi semakin tidak terjangkau bagi banyak umat Islam di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.){kind=link}