12.6 C
London
Saturday, July 27, 2024
HomeEducationBuku 'Siapa Tak Sayang, Takkan Disayang': Pentingnya Menjaga Hubungan Baik

Buku ‘Siapa Tak Sayang, Takkan Disayang’: Pentingnya Menjaga Hubungan Baik

Date:

Related stories

Wapres sebut ekonomi syariah bukan demi kepentingan umat Islam semata

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menekankan bahwa ekonomi dan...

Kemenag Terbitkan Edaran Pembayaran Dam, Ini Tujuan dan Besaran Biayanya

Jakarta (Kemenag) --- Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah...

Menag Minta Tambahan Anggaran untuk Rumah Ibadah di IKN

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp...

Kota Mojokerto Raih Terbaik 1 Kategori Penegakan Hukum dalam Penyuluh Agama Islam Award tingkat Jatim

Satu lagi sosok inspiratif dan berprestasi dari Kota Mojokerto,...

Catat, Ini Dokumen yang Harus Dimiliki Jemaah untuk Wukuf di Arafah

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Nasrullah...
spot_imgspot_img

Kasih sayang termasuk hal yang diajarkan dalam agama Islam. Berbuat baik dan saling menyayangi satu sama lain, merupakan hal yang semestinya kita lakukan. Jangan sampai kita hidup di dunia ini malah saling bermusuhan dan saling membenci.

Alangkah indahnya hidup ini bila antara manusia yang satu dengan manusia lainnya memiliki hubungan yang harmonis. Tanpa pernah ada keinginan atau memiliki niat untuk merasa diri lebih unggul atau merasa diri lebih baik dari orang lain. 

Perihal pentingnya memiliki rasa kasih sayang dan kepedulian tinggi terhadap sesama, kita harus berguru dan meneladani perilaku mulia Nabi Muhammad Saw. yang telah datang membawa Islam sebagai agama yang penuh dengan kasih sayang.

Dalam buku “Siapa Tak Sayang, Takkan Disayang” dijelaskan perangai Nabi Muhammad Saw. yang begitu memuliakan para manusia dari beragam latar belakang yang berbeda. Terhadap anak-anak misalnya, beliau sangat penyayang. 

Rasulullah Saw. adalah sosok yang benar-benar peduli terhadap kebutuhan anak, termasuk pendidikan. Selain itu, faktor psikologis anak juga salah satu hal terpenting yang harus diperhatikan. Misalnya, seorang ayah tidak bertindak sesuatu yang dapat mengundang kecemburuan anak lainnya, tidak menonjolkan persaingan di antara mereka, atau menganakemaskan salah satunya (hlm. 41).

Terhadap orang-orang yang sudah berusia lanjut, Rasulullah Saw. juga sangat penyayang dan berusaha melindungi mereka. Dalam buku ini diungkap bahwa Rasulullah amat memperhatikan kelemahan kaum tua renta. Perhatian itu jelas terlihat, baik dalam tindakan maupun tutur katanya. Dalam salah satu hadisnya, beliau menyatakan:

“Di antara keagungan Allah adalah memuliakan orang muslim yang telah beruban, penghafal Al-Quran yang tidak menentukan harga, dan penguasa yang adil”. 

Rasulullah Saw. adalah makhluk Allah paling baik. Perjalanan hidupnya begitu mencengangkan siapa pun yang mendengar, membaca, dan mengikutinya. Penghormatan, penghargaan, dan kelembutannya kepada orang-orang renta hampir tidak kita temukan dalam perjalanan hidup orang agung atau pemimpin lainnya (hlm. 67).

Sikap penyayang yang dimiliki oleh Rasulullah Saw. terhadap semua makhluk-Nya yang dibahas dalam buku karya Raghib al-Sirjani (Zaman, 2021) ini sangat tepat dijadikan sebagai bahan renungan bagi kita semua. Dengan mengetahui perilaku mulia beliau, diharapkan kita akan termotivasi untuk meneladaninya.  

Sumber: Suara

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories

spot_img