15.1 C
London
Saturday, July 27, 2024
HomeAsiaNATO: China Punya 1.500 Hulu Ledak Nuklir pada 2035

NATO: China Punya 1.500 Hulu Ledak Nuklir pada 2035

Date:

Related stories

Wapres sebut ekonomi syariah bukan demi kepentingan umat Islam semata

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menekankan bahwa ekonomi dan...

Kemenag Terbitkan Edaran Pembayaran Dam, Ini Tujuan dan Besaran Biayanya

Jakarta (Kemenag) --- Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah...

Menag Minta Tambahan Anggaran untuk Rumah Ibadah di IKN

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp...

Kota Mojokerto Raih Terbaik 1 Kategori Penegakan Hukum dalam Penyuluh Agama Islam Award tingkat Jatim

Satu lagi sosok inspiratif dan berprestasi dari Kota Mojokerto,...

Catat, Ini Dokumen yang Harus Dimiliki Jemaah untuk Wukuf di Arafah

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Nasrullah...
spot_imgspot_img

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa China akan memiliki sekitar 1.500 hulu ledak nuklir pada tahun 2035.

Menurut dia, NATO perlu memikirkan kembali dan menyesuaikan pendekatannya “ke dunia yang lebih berbahaya dan kompetitif.” “Rusia adalah ancaman paling langsung terhadap keamanan kita. Tetapi lanskap keamanan global yang lebih luas juga meresahkan.

China dengan cepat mengembangkan persenjataan nuklirnya tanpa transparansi tentang kemampuannya,” ujar dia. Dia menambahkan, “Iran dan Korea Utara secara terang-terangan mengembangkan program nuklir dan sistem pengiriman mereka sendiri.”

“Dalam jangka panjang, kita perlu memikirkan kembali dan menyesuaikan pendekatan kita ke dunia yang lebih berbahaya dan kompetitif. Dan ini berarti terlibat dengan China. Yang diperkirakan memiliki 1.500 hulu ledak pada tahun 2035,” papar Stoltenberg pada pembukaan Konferensi Tahunan NATO ke-18 tentang Pengendalian Senjata, Perlucutan Senjata, dan Non-Proliferasi Senjata Pemusnah Massal.

Pada Selasa, Kelompok Tujuh (G7) meminta China terlibat dalam diskusi pengurangan risiko strategis dengan AS di tengah dugaan perluasan persenjataan nuklir negara itu.

G7 juga menegaskan pentingnya mengendalikan barang dan teknologi “yang dapat digunakan untuk tujuan militer, terutama melalui rezim kontrol ekspor multilateral.” Pada hari yang sama, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan negara-negara G7 secara sewenang-wenang mengkritik kebijakan nuklir negara lain, sambil terus-menerus merongrong sistem perlucutan senjata nuklir internasional.

Konferensi NATO Tahunan ke-18 tentang Pengendalian Senjata, Perlucutan Senjata, dan Non-Proliferasi Senjata Pemusnah Massal berlangsung 17-20 April di Washington.

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories

spot_img