Rusia pada Rabu (19/4/2023) dini hari melancarkan serangan drone ke kota pelabuhan Odessa di Ukraina selatan, tetapi tidak ada laporan langsung tentang korban, kata pihak berwenang.
“Pada malam hari, musuh melakukan serangan dengan UAV jenis Shahed-136 di wilayah Odesaa,” kata kepala administrasi militer distrik Odessa Yuriy Kruk di Telegram, dikutip dari kantor berita AFP.
Kruk melanjutkan, pertahanan udara Ukraina menghancurkan sebagian besar drone yang menyerang, tetapi beberapa infrastruktur sipil terkena dampaknya.
“Menurut informasi awal, tidak ada korban jiwa. Tindakan sedang dilakukan untuk menahan kebakaran, unit Layanan Darurat Negara dan struktur lainnya sedang bekerja di tempat.” Shahed-136 adalah drone kecil buatan Iran yang dapat meledakkan diri sendiri dan bisa diprogram terbang otomatis ke satu set koordinat GPS dengan membawa bahan peledak. Industri drone Rusia terkena sanksi internasional dan beberapa unitnya ditembak jatuh sejak awal perang, sehingga Moskwa mengimpor drone dari Iran.
Pelabuhan Odessa di Laut Hitam adalah tujuan liburan favorit bagi banyak orang Ukraina dan Rusia sebelum Presiden Vladimir Putin mengerahkan pasukan pada Februari 2022.
Sejak dimulainya invasi, Odessa beberapa kali dibom oleh pasukan Rusia. Kota itu juga terkena serangan drone dua minggu lalu yang menyebabkan beberapa kerusakan. Pada Januari 2023, UNESCO menetapkan pusat bersejarah Odessa sebagai situs Warisan Dunia dalam Bahaya.