15 C
London
Saturday, July 27, 2024
HomeCrimeAS Bebaskan Tahanan Saudi Usai 21 Tahun di Guantanamo Tanpa Peradilan

AS Bebaskan Tahanan Saudi Usai 21 Tahun di Guantanamo Tanpa Peradilan

Date:

Related stories

Wapres sebut ekonomi syariah bukan demi kepentingan umat Islam semata

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menekankan bahwa ekonomi dan...

Kemenag Terbitkan Edaran Pembayaran Dam, Ini Tujuan dan Besaran Biayanya

Jakarta (Kemenag) --- Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah...

Menag Minta Tambahan Anggaran untuk Rumah Ibadah di IKN

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp...

Kota Mojokerto Raih Terbaik 1 Kategori Penegakan Hukum dalam Penyuluh Agama Islam Award tingkat Jatim

Satu lagi sosok inspiratif dan berprestasi dari Kota Mojokerto,...

Catat, Ini Dokumen yang Harus Dimiliki Jemaah untuk Wukuf di Arafah

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Nasrullah...
spot_imgspot_img

Amerika Serikat (AS) akhirnya membebaskan seorang insinyur Arab Saudi yang dipenjara selama lebih dari 21 tahun di penjara militer, Teluk Guantanamo. Ia tak pernah didakwa di peradilan setelah tuduhan serangan 11 September 2001 lalu.

Ghassan Al Sharbi (48 tahun) seorang Insinyur Saudi itu akhirnya kembali ke Arab Saudi setelah dibebaskan dari kamp penjara Guantanamo. Departemen Pertahanan AS mengatakan pada hari Rabu (8/3/2023), bahwa Ghassan Al Sharbi dikembalikan ke Arab Saudi setelah dewan peninjau memutuskan pada Februari 2022, penahanannya tidak lagi diperlukan.

Sebelumnya penahanan Ghassan Al Sharbi dilakukan untuk melindungi warga AS dari ancaman terorisme. “Al Sharbi dipindahkan ke Arab Saudi dan harus tunduk pada serangkaian tindakan keamanan yang melekat dan komprehensif termasuk pemantauan, pembatasan perjalanan, dan pembagian informasi yang berkelanjutan,” kata departemen pertahanan AS dalam sebuah pernyataan dilansir dari Aljazirah, Kamis (9/3/2023).

Dewan Tinjauan Berkala Pentagon memutuskan pada 2022 bahwa Al Sharbi tidak memiliki posisi kepemimpinan atau fasilitator di jaringan teroris Alqaeda dan ia pribadi yang baik selama masa penahanan. Al Sharbi juga disebut memiliki masalah kesehatan fisik dan mental yang tidak disebutkan.

AS mengatakan Al Sharbi telah melarikan diri ke Pakistan setelah serangan 11 September 2001 lalu. Ia diduga telah menerima pelatihan pembuatan bom. Dia ditangkap di Pakistan tahun berikutnya, yang kemudian diduga ia disiksa dalam tahanan dan dikirim ke kamp penjara Guantanamo.

Militer AS telah mempertimbangkan dakwaan terhadap Al Sharbi dan beberapa terdakwa lainnya, tetapi membatalkannya pada tahun 2008. Meskipun tidak pernah didakwa melakukan kejahatan, dia juga tidak disetujui untuk dibebaskan dan AS terus menahan Al Sharbi atas tuduhan sebagai kelompok pejuang radikalis.

Al Sharbi awalnya menjadi sasaran karena dia pernah belajar di universitas penerbangan di Arizona dan pernah mengikuti sekolah penerbangan dengan dua pembajak Al Qaeda yang terlibat dalam serangan tahun 2001. Untuk saat ini, Al Sharbi setidaknya menjadi tahanan Guantanamo keempat yang dibebaskan dan dikirim ke negaranya sepanjang tahun ini.

Pangkalan Angkatan Laut AS di Teluk Guantanamo, Kuba, menampung sekitar 600 tahanan pada puncaknya di tahun 2003. Dengan pemindahan Al Sharbi, sekarang penjara yang telah menuai banyak kritik dunia ini hanya menahan 31 tahanan, termasuk 17 orang yang dianggap memenuhi syarat untuk dipindahkan jika negara asalnya mampu stabil dalam menerima dan menjaga mereka, kata departemen pertahanan AS.

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories

spot_img