Jakarta, CNBC Indonesia– Kerajaan Islam pernah menguasai Nusantara dan menjadi kekuatan besar. Kerajaan Islam di Tanah Air ini yan diperkirakan sudah ada sejak abad ke-13.
Pada abad tersebut kerajaan Islam bermunculan akibat lalu lintas perekonomian melalui lintas perdagangan laut. Pedagang-pedagang Islam dari Arab, India, Persia, hingga Tongkok berbaur dengan Masyarakat Tanah Air.
Salah satu penanda perubahan tersebut terlihat dari kemunculan kerajaan-kerajaan bercorak Islam. Keterlibatan kerajaan Islam di Indonesia ini juga berperan dalam menyebarkan ajaran Islam ke seluruh penjuru Indonesia.
Berikut beberapa kerajaan Islam tertua di Indonesia:
Nama Kerajaan | Tahun | Lokasi |
---|---|---|
Kerajaan Perlak | 840-1292 | Peureulak, Aceh Timur |
Kerajaan Ternate | 1257 | Maluku Utara |
Kerajaan Samudera Pasai | 1267-1251 | Kabupaten Lhokseumawe |
Kerjaan Gowa | 1300-1945 | Sulawesi Selatan |
Kesultanan Malaka | 1405-1511 | Tanah Malaka |
Kerajaan Islam Cirebon | 1430-1677 | Cirebon, Jawa Barat |
Kerajaan Demak | 1478-1554 | Pesir Pulau Jawa, Demak |
Kerajaan Islam Banten | 1526-1813 | Tanah Pasundan, Banten |
Kerajaan Pajang | 1568-1586 | Demak |
Kerajaan Mataram Islam | 1588-1680 | Yogyakarta |
Kerajaan Perlak merupakan salah satu kerjaan tertua di Indonesia dan merupakan wilayah yang dikenal memproduksi kayu perlak yang merupakan bahan baku pembuatan kapal.
Tak heran, Perlak ramai dikunjungi pedagang Gujarat, Arab, dan Persia, sehingga komunitas Islam di wilayah ini berkembang pesat. Proses asimilasi dari hasil kawin campur pedagang Muslim dengan wanita pribumi banyak terjadi pada masa itu.
Kerajaan Perlak berlangsung cukup lama. Raja pertama Kerajaan Perlak bernama Alaidin Sayyid Maulana Aziz Syah. Kemudian raja terakhir Muhammad Amir Syah mengawinkan putrinya dengan Malik Saleh. Malik Saleh inilah yang menjadi cikal bakal yang mendirikan Kerajaan Samudra Pasai.
Kesultanan Demak juga menjadi salah satu kerajaan tertua dan terbesar di Indonesia.
Didirikan oleh Raden Fatah, Kerajaan Demak menjadi kesultanan pertama di Jawa, Periode kekuasaannya membentang dari 1478-1554 Masehi.
Masa kejayaan Kerajaan Demak ada di bawah Sultan Trenggono. Demak tidak hanya menjadi pusat perdagangan tetapi juga penyebaran Islam di bawah kepemimpinan Wali Songo.
Demak juga menguasai beberapa pelabuhan utama dari Surabaya, Madura, Tuban, Semarang, Jepara, Cirebon, hingga Sunda Kelapa.
Pada saat kerajaan Demak berdiri, Selat Muria juga masih berfungsi menjadi jalur perairan strategis. Keberadaan selat tersebut bahkan menjadi salah satu penopang kejayaan Kesultanan Demak.
Seperti diketahui, Selat Muria merupakan selat yang dulunya menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Muria.
Selat Muria merupakan selat yang dulunya menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Muria. Selat Muria menjadi jalur perdagangan strategis karena berdekatan dengan kota perdagangan Demak.
Demak merupakan salah satu pelabuhan yang sangat penting dan strategis pada masa lalu. Banyak pedagang dari Semarang mengambil jalan pintas ke Demak hingga Rembang jika ingin berdagang, termasuk ke penjuru Nusantara seperti Maluku.
Jalur Selat Muria pun kemudian memegang peran strategis dalam menghubungkan perdagangan dari Demak dan Nusantara karena pedagang yang menuju Demak melewati Selat Muria.
Beberapa komoditas yang diperdagangkan pada masa itu di antaranya beras, garam, dan terasi. Selat tersebut menghilang karena endapan.
Sumber: CNBC