Rufaida Al-Aslamia adalah seorang perawat pertama di zaman Rasulullah SAW yang jasanya sangat besar dan menjadi inspirasi dalam dunia medis hingga sekarang. Bagaimana kisahnya? Berikut ulasan dari detikHikmah selengkapnya!
Islam membawa kebaikan untuk semua kalangan masyarakat, termasuk para wanita. Dengan datangnya Islam, perempuan-perempuan bisa mendapat kesempatan mengakses ilmu dan belajar.
Salah satu perempuan cerdas yang memanfaatkan kesempatan ini adalah Rufaida Al-Aslamia. Dirinya adalah seorang relawan dan juga ahli bedah dan perawat wanita muslim pertama dalam sejarah.
Bahkan Emma Green mengatakan dalam bukunya Female Innovators Who Changed Our World: How Women Shaped STEM, jasa Rufaida Al-Aslamia bahkan diabadikan dalam sunah-sunah rasul.
Ketika perang, dirinya diizinkan oleh Rasulullah SAW untuk mendirikan sebuah tenda kesehatan di samping masjid demi merawat prajurit yang terluka. Dia juga mengajarkan konsep baru tentang keperawatan kepada wanita-wanita lain, yakni merawat dengan penuh kasih sayang, kenyamanan, dan dukungan.
Jasa besar Rufaida Al-Aslamia dalam dunia medis sangat diapresiasi hingga sekarang. Namanya bahkan menjadi nama beberapa institut pendidikan di daerah timur tengah.
Berikut adalah sosok Rufaida Al-Aslamia yang menjadi perawat wanita pertama dalam sejarah Islam.
Jasa Rufaida Al-Aslamia sebagai Seorang Perawat
Disebutkan dalam buku Teori Model Keperawatan: Keperawatan oleh Nur Aini, nama lengkap Rufaida Al-Aslamia adalah Rufaidah binti Sa’ad Al Bani Aslam Al Khazraj. Sedangkan nama Al-Aslamia dipakai karena ia tinggal di Madinah.
Rufaida Al-Aslamia merupakan orang dari kaum Anshar yang pertama menerima kedatangan Nabi SAW dan kaum Muhajirin. Ayahnya merupakan seorang dokter yang bernama Sa’ad Al Aslami, di mana dari dirinyalah Rufaida belajar ilmu kesehatan dan keperawatan.
Perjuangan Rufaida Al-Aslamia untuk membantu orang-orang yang sakit dimulai di medan pertempuran. Ia bertugas menjadi sukarelawan untuk membantu dan merawat para korban perang, dan bahkan juga mendirikan rumah sakit lapangan.
Rufaida Al-Aslamia berjasa di banyak sekali peristiwa peperangan umat Islam dengan para musuh Allah SWT. Ia rela mengabdikan diri sebagai sukarelawan dalam berbagai perang, mulai dari Perang Badar, Uhud, Khandaq, dan Khaibar.
Nabi Muhammad SAW sendirilah yang mengizinkan Rufaida Al-Aslamia untuk menjadi perawat sukarelawan pada perang-perang tersebut. Beliau bahkan juga memerintahkan para prajurit perang yang terluka untuk datang ke tenda kesehatan agar segera dirawat.
Salah satu sahabat Rasulullah SAW yang pernah menjadi pasien dari Rufaida Al-Aslamia adalah Sa’ad Ibnu Mu’aath.
Peristiwa tersebut terjadi saat perang Khandaq, di mana Sa’ad Ibnu Mu’aath terluka di bagian tubuhnya. Kemudian, Nabi Muhammad SAW memerintahkan dirinya untuk diobati oleh Rufaida Al-Aslamia.
Kemudian, Rufaida Al-Aslamia pun terkenal sebagai perawat yang teladan, baik hati, memiliki empati tinggi, dan berkepribadian luhur. Ialah orang pertama yang berdiri di samping orang-orang yang rentan dan lemah.
Prinsip Rufaida Al-Aslamia dalam merawat pasien adalah dengan pemikiran bahwa umat manusia membutuhkan perawatan dan cinta. Prinsip ini sangat berguna bagi para pasien yang sakit, sebab mereka membutuhkan bantuan dan perawatan.
Dalam mengemban tugas yang sangat mulia ini, Rufaida Al-Aslamia tidak berjalan sendirian. Ia dibantu beberapa wanita lainnya seperti, Ummu Atiyyah, Ummu Sulaym, Hamnah binti Jahsh, Layla Al-Ghifaariyyah, Ummu Ayman, dan Rubayyi’ binti Mu’awwith.
Source: Detik