15.1 C
London
Saturday, July 27, 2024
HomeGlobal NewsApa yang Dimaksud dengan Masyarakat Islam yang Sebenar-benarnya?

Apa yang Dimaksud dengan Masyarakat Islam yang Sebenar-benarnya?

Date:

Related stories

Wapres sebut ekonomi syariah bukan demi kepentingan umat Islam semata

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menekankan bahwa ekonomi dan...

Kemenag Terbitkan Edaran Pembayaran Dam, Ini Tujuan dan Besaran Biayanya

Jakarta (Kemenag) --- Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah...

Menag Minta Tambahan Anggaran untuk Rumah Ibadah di IKN

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp...

Kota Mojokerto Raih Terbaik 1 Kategori Penegakan Hukum dalam Penyuluh Agama Islam Award tingkat Jatim

Satu lagi sosok inspiratif dan berprestasi dari Kota Mojokerto,...

Catat, Ini Dokumen yang Harus Dimiliki Jemaah untuk Wukuf di Arafah

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Nasrullah...
spot_imgspot_img


Muhammadiyah memiliki visi yaitu terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Dalam acara Gerakan Subuh Mengaji pada Rabu (03/01), Anggota MPKU PP Muhammadiyah, Agus Sukaca, menjelaskan tentang ciri-ciri masyarakat Islam yang diidamkan berdasarkan Tanfidz Keputusan Muktamar Satu Abad Muhammadiyah pada tahun 2010.

Menurut Agus Sukaca, masyarakat Islam yang sebenar-benarnya haruslah sejahtera, aman, damai, makmur, dan bahagia. Namun, hal tersebut hanya dapat tercapai melalui fondasi yang kokoh, yakni keadilan, kejujuran, persaudaraan, gotong royong, serta tolong-menolong, semuanya bersandar pada hukum Allah yang sebenar-benarnya. Pengaruh setan dan hawa nafsu harus dihindari agar masyarakat dapat tumbuh dalam kebaikan.

“Kalau masyarakat masih diliputi hawa nafsu dan pengaruh setan begitu dominan, masyarakatnya akan rusak. Terjadinya korupsi dan lain sebagainya itu terjadi karena hawa nafsu dan pengaruh setan,” ucap Agus mengutip Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.

Lebih lanjut, Agus Sukaca menegaskan bahwa masyarakat yang sentosa dan bahagia akan merasakan nikmat Allah yang melimpah-limpah. Ia menggambarkan idealisme masyarakat Islam yang diinginkan sebagai “Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafuur,” suatu negeri yang indah, bersih, suci, dan makmur di bawah perlindungan Tuhan yang Maha Pengampun.

Masyarakat semacam itu, selain memberikan kebahagiaan bagi seluruh umat manusia, juga dianggap sebagai tangga menuju surga, atau “Jannatun Na’iem.” Agus Sukaca menekankan bahwa masyarakat Islam yang sebenar-benarnya akan memperoleh keridhaan Allah yang abadi. Masyarakat ini dianggap sebagai rahmat Allah bagi seluruh alam, menjamin keadilan, persamaan, keamanan, keselamatan, dan kebebasan bagi seluruh anggotanya.

“Dalam masyarakat Islam yang sebenar-benarnya itu terjamin keadilannya, terjamin keamanannya, keselamatannya, kebebasannya. Juga kebahagian bagi seluruh manusia. Bagi umat Islam akan menjadi tangga untuk mendapat surga dan keridhaan Allah yang abadi,” tutur Agus.

Gambaran masyarakat Islam yang sebenar-benarnya secara sederhana dapat digambarkan sebagai tatanan masyarakat yang hidup berdampingan secara harmonis. Hal ini didominasi oleh pribadi-pribadi muslim yang sesungguhnya, dengan ciri khas utama yaitu bertauhid murni. Masyarakat ini diperkaya oleh nilai-nilai keislaman, di antaranya berakhlak mulia, taat beribadah sesuai tuntunan Rasulullah, dan bermu’amalat menurut ajaran Islam.

Source: Muhammadiyah

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories

spot_img