Seiring berkembangnya teknologi dan informasi, manusia dengan sangat mudah memperoleh berita dari mana saja. Pentingnya kita mencari validasi dari informasi yang didapat mengenai kebenarannya.
Dalam agama Islam ada istilah yang dikenal dengan tabayyun. Arti tabayyun sangatlah penting untuk diketahui umat Islam, sebab hal ini berkaitan dengan pertukaran informasi di era modern seperti sekarang ini.
Sering kali kita keliru dalam menanggapi sebuah informasi. Untuk itu tabayyun sangat dibutuhkan agar mengetahui mana informasi yang hoax dan tidak.
Pengertian Tabayyun
Dalam bahasa Arab, kata tabayyun berarti meneliti, menjelaskan, memahami, mencaritahu atau memverifikasi. Sedangkan secara istilah, tabayyun artinya metode penyelesaian masalah dalam tradisi Islam.
Mengutip dari buku Pergulatan Agama dan Komunikasi Massa oleh Mohamad Fadhilah Zein, tabayyun adalah memilah antara yang benar dan yang salah. Kata fatabayyanuu bermakna “periksalah dengan teliti”, maksudnya teliti atas informasi. Dengan demikian, tabayyun tidak menerima mentah-mentah informasi yang diterima.
Yalizar Rahayu penulis buku Etika Komunikasi di Media Sosial menjelaskan, tabayyun berasal dari kata tabayyana-yatabayyanuu-tabayyanan yang bermakna mencari kejelasan tentang sesuatu hingga jelas benar keadaannya. Tabayyun secara sederhana berarti mengklarifikasi sebuah informasi sebelum percaya terhadap informasi tersebut.
Sedangkan cendikiawan muslim, M Quraish Shihab melalui bukunya yang bertajuk Kosakata Keagamaan menjelaskan tabayyun diambil dari bahasa Arab, yaitu tabayyana-yatabayyanu-tabayyunan. Arti dari kata ini ialah kejauhan sesuatu dan keterbukaannya.
Sederhananya, Quraish Shihab mendefinisikan tabayyun sebagai usaha mengetahui sesuatu yang tidak jelas. Istilah populernya ialah check and recheck.
Dalil Tabayyun
Konsep tabayyun ini sangat dianjurkan bagi umat Muslim. Bahkan, perintah untuk tabayyun tercantum dalam surat Al-Hujurat ayat 6 seperti di bawah ini,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن جَآءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوٓا۟ أَن تُصِيبُوا۟ قَوْمًۢا بِجَهَٰلَةٍ فَتُصْبِحُوا۟ عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَٰدِمِينَ
Arab latin: Yā ayyuhallażīna āmanū in jā`akum fāsiqum binaba`in fa tabayyanū an tuṣībụ qaumam bijahālatin fa tuṣbiḥụ ‘alā mā fa’altum nādimīn
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu,”
Abdul Malik Abdul Karim Amrullah dalam bukunya Tafsir Al-Azhar menjelaskan, ayat di atas jelas sekali melarang sekeras-kerasnya untuk tidak mudah percaya kepada berita yang dibawa oleh orang fasik karena dapat berdampak buruk bagi suatu kaum. Janganlah sebuah perkara langsung dipercaya atau ditolak, sebaiknya diselidiki dahulu kebenarannya.
Cara Tabayyun
Mengutip buku Nilai Berita dari Konsep Tabayyun yang ditulis oleh Ramdhan Alghifari dkk, tabayyun dapat dilakukan dengan 6 cara. Ini sesuai dengan apa yang telah dikaji oleh peniliti dari Universitas Islam Negeri Alauddin Sulawesi Selatan, sebagai berikut:
- Mengembalikan permasalahan kepada Allah SWT, Rasul dan orang yang pandai.
- Bertanya atau berdiskusi dengan orang yang menjadi objek dalam masalah tersebut.
- Memusatkan perhatian dengan baik, merujuk kembali permasalahan jika ternyata belum jelas.
- Mengambil pengalaman dan perhatian selama menjalin kehidupan dan pergaulan.
- Mempertemukan dua pihak yang bertikai bila menghukum dan mengadili.
- Mendengarkan secara langsung dari orang yang menjadi objek lebih dari satu kali antara waktu yang lama.
Manfaat Tabayyun
Kembali mengutip buku yang ditulis oleh Ramdhan Alghifari dkk, tentunya terkandung manfaat positif dari tabayyun. Berikut manfaat yang diperoleh seseorang jika menerapkan konsep tabayyun dalam kehidupan sehari-hari:
- Terhindar dari fitnah,
- Menghilangkan kesalah pahaman,
- Informasi yang diberikan benar adanya,
- Hati menjadi tenang.
Demikian penjelasan mengenai tabayyun beserta dalil, cara dan manfaatnya. Semoga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber: Detik