Maulid Nabi 2023 diperingati pada 28 September mendatang. Bagaimana sebenarnya sejarah dan tujuan Maulid Nabi hingga banyak diperingati oleh umat Islam?
Perayaan Maulid Nabi semula merupakan kebiasaan bangsa Arab pada hari lahir Nabi Muhammad SAW datang saban tahunnya. Maulid Nabi bahkan telah diperingati sejak tahun kedua Hijriah di Arab Saudi.
Mengutip NU Online, Nuruddin Ali, dalam kitabnya Wafa’ul Wafa bi Akhbar Darul Mustaga, menyebutkan bahwa seseorang yang bernama Khaizuran (170H/786M) datang ke Madinah. Dia memerintahkan penduduk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi.
Selain itu, Khaizuran juga sempat mendatangi Makkah dan memerintahkan hal sama di sana. Yakni, memerintahkan umat Muslim merayakan hari lahir nabi. Perayaan itu digelar di rumah-rumah penduduk.
Khaizuran merupakan sosok yang memiliki perhatian besar terhadap Nabi Muhammad. Dia juga merupakan orang yang cukup berpengaruh di Arab. Tak heran jika semua perintahnya selalu dituruti masyarakat.
Jika melihat sejarah dan tujuan Maulid Nabi, maka perlu mencari tahu, tanggal kapan sebenarnya perayaan itu bisa digelar. Nabi Muhammad sendiri diyakini lahir pada 12 Rabiul Awal, tepatnya di tahun gajah yakni 570 masehi.
Dengan demikian, perayaan Maulid Nabi biasanya digelar pada 12 Rabiul Awal atau sebelum tanggal tersebut. Pada tahun 2023 ini, 12 Rabiul Awal jatuh pada 28 September.
Lebih lanjut, Nabi Muhammad SAW lahir di Makkah. Kota ini merupakan pusat Hijaz atau pusat pertemuan pedagang dan seniman dari berbagai penjuru dunia. Kelahiran Nabi Muhammad di kota ini menjadi salah satu faktor yang membuat Makkah semakin tenar.
Saat ini, semua umat Muslim di dunia merayakan Maulid Nabi. Di Indonesia, Maulid Nabi juga jadi salah satu perayaan yang cukup meriah dan setiap daerah merayakan dengan cara yang berbeda.
Misalnya di tengah masyarakat Jawa, Maulid Nabi dirayakan dengan membaca Manakib Nabi Muhammad. Setelahnya masyarakat akan menyantap hidangan bersama warga. Hidangan ini biasanya dibuat oleh warga secara gotong-royong
Di Sulawesi, warga akan merayakan Maulid Nabi dengan cara yang cukup unik. Perayaannya dikenal dengan sebutan Maudu Lompoa atau Maulid Akhir. Perayaannya cukup meriah, bahkan lebih meriah dari Idulfitri.
Sementara untuk tujuan, masyarakat yang merayakan Maulid Nabi ingin bergembira dan mengucapkan syukur atas teladan, jalan hidup, dan tuntutan yang dibawa oleh Nabi.
Itulah penjelasan singkat mengenai sejarah dan tujuan Maulid Nabi.
Sumber: CNN