12.6 C
London
Saturday, July 27, 2024
HomeEducationSejarah dan Tujuan Perayaan Maulid Nabi, Hari Lahir Rasulullah

Sejarah dan Tujuan Perayaan Maulid Nabi, Hari Lahir Rasulullah

Date:

Related stories

Wapres sebut ekonomi syariah bukan demi kepentingan umat Islam semata

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menekankan bahwa ekonomi dan...

Kemenag Terbitkan Edaran Pembayaran Dam, Ini Tujuan dan Besaran Biayanya

Jakarta (Kemenag) --- Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah...

Menag Minta Tambahan Anggaran untuk Rumah Ibadah di IKN

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp...

Kota Mojokerto Raih Terbaik 1 Kategori Penegakan Hukum dalam Penyuluh Agama Islam Award tingkat Jatim

Satu lagi sosok inspiratif dan berprestasi dari Kota Mojokerto,...

Catat, Ini Dokumen yang Harus Dimiliki Jemaah untuk Wukuf di Arafah

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Nasrullah...
spot_imgspot_img

Maulid Nabi 2023 diperingati pada 28 September mendatang. Bagaimana sebenarnya sejarah dan tujuan Maulid Nabi hingga banyak diperingati oleh umat Islam?
Perayaan Maulid Nabi semula merupakan kebiasaan bangsa Arab pada hari lahir Nabi Muhammad SAW datang saban tahunnya. Maulid Nabi bahkan telah diperingati sejak tahun kedua Hijriah di Arab Saudi.

Mengutip NU Online, Nuruddin Ali, dalam kitabnya Wafa’ul Wafa bi Akhbar Darul Mustaga, menyebutkan bahwa seseorang yang bernama Khaizuran (170H/786M) datang ke Madinah. Dia memerintahkan penduduk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi.

Selain itu, Khaizuran juga sempat mendatangi Makkah dan memerintahkan hal sama di sana. Yakni, memerintahkan umat Muslim merayakan hari lahir nabi. Perayaan itu digelar di rumah-rumah penduduk.


Khaizuran merupakan sosok yang memiliki perhatian besar terhadap Nabi Muhammad. Dia juga merupakan orang yang cukup berpengaruh di Arab. Tak heran jika semua perintahnya selalu dituruti masyarakat.

Jika melihat sejarah dan tujuan Maulid Nabi, maka perlu mencari tahu, tanggal kapan sebenarnya perayaan itu bisa digelar. Nabi Muhammad sendiri diyakini lahir pada 12 Rabiul Awal, tepatnya di tahun gajah yakni 570 masehi.

Dengan demikian, perayaan Maulid Nabi biasanya digelar pada 12 Rabiul Awal atau sebelum tanggal tersebut. Pada tahun 2023 ini, 12 Rabiul Awal jatuh pada 28 September.

Lebih lanjut, Nabi Muhammad SAW lahir di Makkah. Kota ini merupakan pusat Hijaz atau pusat pertemuan pedagang dan seniman dari berbagai penjuru dunia. Kelahiran Nabi Muhammad di kota ini menjadi salah satu faktor yang membuat Makkah semakin tenar.

Saat ini, semua umat Muslim di dunia merayakan Maulid Nabi. Di Indonesia, Maulid Nabi juga jadi salah satu perayaan yang cukup meriah dan setiap daerah merayakan dengan cara yang berbeda.

Misalnya di tengah masyarakat Jawa, Maulid Nabi dirayakan dengan membaca Manakib Nabi Muhammad. Setelahnya masyarakat akan menyantap hidangan bersama warga. Hidangan ini biasanya dibuat oleh warga secara gotong-royong

Di Sulawesi, warga akan merayakan Maulid Nabi dengan cara yang cukup unik. Perayaannya dikenal dengan sebutan Maudu Lompoa atau Maulid Akhir. Perayaannya cukup meriah, bahkan lebih meriah dari Idulfitri.

Sementara untuk tujuan, masyarakat yang merayakan Maulid Nabi ingin bergembira dan mengucapkan syukur atas teladan, jalan hidup, dan tuntutan yang dibawa oleh Nabi.

Itulah penjelasan singkat mengenai sejarah dan tujuan Maulid Nabi.

Sumber: CNN

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories

spot_img