13.4 C
London
Thursday, September 12, 2024
HomeEnvironmentStafsus Menag: Media Sangat Strategis Percerah Wajah Islam Indonesia dan Tangkal Isu...

Stafsus Menag: Media Sangat Strategis Percerah Wajah Islam Indonesia dan Tangkal Isu Ekstremisme

Date:

Related stories

Cerita Aminah Selama Mengandung Nabi, Disebut Tak Kelelahan

Aminah binti Wahab dinikahkan dengan seorang lelaki bernama Abdullah....

Wapres sebut ekonomi syariah bukan demi kepentingan umat Islam semata

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menekankan bahwa ekonomi dan...

Kemenag Terbitkan Edaran Pembayaran Dam, Ini Tujuan dan Besaran Biayanya

Jakarta (Kemenag) --- Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah...

Menag Minta Tambahan Anggaran untuk Rumah Ibadah di IKN

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp...

Kota Mojokerto Raih Terbaik 1 Kategori Penegakan Hukum dalam Penyuluh Agama Islam Award tingkat Jatim

Satu lagi sosok inspiratif dan berprestasi dari Kota Mojokerto,...
spot_imgspot_img

Media massa maupun media sosial kian memiliki peran strategis dalam membendung isu-isu ekstremisme berbalut ajaran Islam yang masih marak saat ini, sekaligus memperkuat kampanye Islam yang ramah di era digital.

“Islam yang dipersepsikan kaku dan tidak ramah ini masih saja terus bermunculan dan tertanam di benak sebagian publik. Ini yang menjadi tantangan kita untuk merespons dan menunjukkan bahwa ajaran Islam itu sangatlah ramah dan menjunjung tinggi perdamaian, keadilan dan kemanusiaan,” ujar Staf Khusus Menteri Agama RI Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo di Workshop Penguatan Sindikasi Media untuk Membangun Islam Ramah di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Sabtu (16/9/2023).

Hadir dalam kesempatan tersebut Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kemenag Ahmad Zainul Hamdi, Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Maftukhin, serta puluhan para pengelola media di lingkup PTKIN dan PTKIS.

Wibowo mengungkapkan, fenomena Islam yang masih dipersepsikan kaku dan tidak ramah ini menjadi tantangan besar bagi pengelola media maupun masyarakat di Indonesia.

Dia mendorong kalangan media, khususnya media berbasis kampus di lingkungan Kementerian Agama, bisa bersinergi dengan berbagai kalangan dalam membangun narasi Islam yang memberi kerahmatan bagi semesta alam (rahmatan lilalamin).

Di sisi lain, lanjutnya, publik sebagai pengguna media sosial terbanyak juga memiliki peran efektif dalam mengampanyekan Islam yang ramah dengan mengedepankan sikap moderat.

Menurut Wibowo, pada dua target sasaran kampanye ini, posisi para akademisi muslim sangatlah strategis dalam memberikan pencerahan.

“Lahirnya jaringan media di bawah naungan perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) di Indonesia juga semakin memperkuat kampanye besar tersebut,” ucapnya.

Sumber: Liputan 6

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories

spot_img