PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menanam 10.400 batang bibit pohon di 13 daerah yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, salah satunya Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Kegiatan yang digelar serentak di 13 daerah dan dipusatkan di Wahana Wisata Edukasi dan Outbound “Candi” milik BUMDes Karangkemiri, Kecamatan Karanglewas, Banyumas, Senin sore, bagian dari program pertanggungjawaban sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) BEI dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-45 Pasar Modal Indonesia (diaktifkannya kembali pasar modal oleh pemerintah, red.).
Saat ditemui usai acara, Wakil Ketua HUT Ke-45 Pasar Modal Indonesia Iding Pardi mengatakan dalam melaksanakan kegiatan penanaman bibit pohon tersebut, pihaknya bekerja sama dengan Benihbaik.com.
Pihaknya memilih Desa Karangkemiri sebagai salah satu tempat penyelenggaraan kegiatan penanaman bibit pohon karena secara kebetulan pendiri Benihbaik.com Andy F. Noya sekarang bertempat tinggal di Desa Langgongsari, Kecamatan Cilongok, Banyumas.
“Dan dipilihlah desa ini menjadi tempat untuk puncak acaranya, sedangkan daerah-daerah lainnya mengikutinya secara online,” kata Direktur Utama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) itu.
Ia mengatakan penanaman bibit pohon tersebut dilakukan secara bertahap sejak bulan Oktober 2022 karena pihaknya melihat cuaca, kondisi daerah, dan jenis pohonnya.
Jumlah bibit pohon yang ditanam di setiap daerah masing-masing 800 batang dan dari jumlah tersebut, 750 batang di antaranya telah ditanam lebih dahulu.
“Hari ini (19/12) di masing-masing lokasi dilakukan penanaman 50 bibit pohon. Jenis pohon yang ditanam bermacam-macam, disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing daerah, kalau di sini pohon durian bawor,” kata Iding.
Pendiri Benihbaik Andy F. Noya mengatakan kegiatan penanaman bibit pohon tersebut sebenarnya bukan hanya untuk Karangkemiri, tetapi juga untuk beberapa desa.
“Yang penting, pertama, mengajukan permohonan bahwa mereka membutuhkan bibit durian, mau menanamnya. Jadi ini sebenarnya program satu keluarga satu bibit durian,” katanya.
Dia menjelaskan program satu keluarga satu bibit durian tersebut pada awalnya akan dilaksanakan oleh lima desa di Kecamatan Cilongok dengan menggunakan Dana Desa dan telah disetujui oleh pemerintah kecamatan.
Akan tetapi, saat yang bersamaan terjadi pandemi, sehingga Dana Desa direalokasi untuk penanganan COVID-19.
Oleh karena itu, sekitar 15.000 batang bibit durian yang telah dipesan oleh peguyuban tidak bisa dimanfaatkan karena alokasi anggaran untuk menangani COVID-19.
“Peguyuban akhirnya menemui kami dan minta tolong untuk mengatasi permasalahan tersebut. Kami pun siap membantu mencarikan pendanaan,” katanya.
Setelah membuat proposal melalui Benihbaik, pihaknya langsung mengajukan ke BRI, Pertamina Foundation, dan BCA, hingga akhirnya permasalahan 15.000 bibit durian itu selesai.
Menurut dia, desa-desa lain yang mendengar bahwa permasalahan belasan ribu bibit durian itu dapat diselesaikan berkat bantuan Benihbaik pun berdatangan untuk meminta bantuan.
“Hingga saat ini sudah ada 10 desa yang dibantu dan masih banyak yang minta. Sepanjang kami bisa menggalang dana, mencarikan pendanaannya, kami bantu carikan, dan kebetulan bersama teman-teman Pasar Modal hari ini (15/12), kami punya program penanaman pohon untuk 13 daerah,” katanya.
Menurut dia, pihak BEI pun setuju untuk membantu kegiatan penanaman bibit pohon di 13 daerah. Bahkan, BEI juga setuju terhadap usulan penyelenggaraan kegiatan penanaman bibit pohon durian di Desa Karangkemiri.
“Jadi, kami manfaatkanlah itu. Kira-kira masih ada tiga desa yang belum kami bantu,” kata Andy.
Sumber : Antara Jateng