Tercatat ada 4 negara kreditur yang telah berkomitmen untuk menghapus utang Indonesia. Keempat negara yang menghapus utang Indonesia di antaranya Jerman, Italia, Australia, dan Amerika Serikat.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan, penghapusan utang Indonesia tersebut dilakukan lewat program debt swap.
Luky mengungkapkan jumlah utang yang dihapus mencapai US$ 303 juta. Sementara itu, yang sudah terealisasi sebesar US$ 261 juta dengan 175 proyek.
“Kalau kita lihat, so far program debt swap yang sudah dilakukan itu totalnya ekuivalen US$ itu totalnya ada 334 juta,” ujar Luky dalam Media Briefing: Update Penyaluran Bansos dan Pembiayaan di Kementerian Keuangan beberapa waktu yang lalu.
Luky menjelaskan, debt swap dengan kreditur Jerman dilakukan untuk beberapa proyek seperti pendidikan, edukasi, global fund hingga kesehatan. Kemudian, proyek bersama Italia meliputi housing dan settlement.
Sementara dengan Australia, berkaitan dengan kesehatan atau debt to health untuk kesehatan. Serta dengan AS yakni debt to tropical forest.
Menurutnya, debt swap itu bersifat dua arah. Apabila tendernya menang, dia mengaku sangat terbuka akan hal itu.
“Kadang-kadang kita menawarkan, tapi juga tergantung dari tendernya seperti apa,” pungkas Luky.
Untuk diketahui, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia per Juli 2022 kembali menciut. Posisi ULN Indonesia pada akhir Juli 2022 tercatat sebesar US$ 400,4 miliar atau Rp 5.965,96 triliun (Rp 14.900/US$).
Realisasi itu turun dibandingkan dengan posisi ULN pada bulan sebelumnya sebesar US$ 403,6 miliar. Secara tahunan, posisi ULN Juli 2022 mengalami kontraksi sebesar 4,1% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya yang sebesar 3,2% (yoy).
BI mencatat ULN Pemerintah pada Juli 2022 melanjutkan tren penurunan. Posisi ULN Pemerintah pada Juli 2022 sebesar US$185,6 miliar, lebih rendah dari posisi bulan sebelumnya sebesar US$ 187,3 miliar.
Sumber: CNBC