Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Muhammad Aqil Irham berambisi memamerkan fesyen bersertifikat halal produksi Indonesia ke pasar global. Ia menyebut ini adalah bagian dari ikhtiar untuk menjadikan Indonesia kiblat fesyen dunia sesuai harapan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kita ingin mewarnai event fashion di tingkat dunia, warna baru, yaitu kita membawa kain halal dari desainer Indonesia,” kata Aqil dalam Media Gathering Indonesia Global Halal Fashion (IGHF) di Dapur Solo Matraman, Jakarta Timur, Selasa (10/9/2024).
Aturan UMKM Wajib Sertifikasi Halal Ditunda hingga 2026, Ini Alasannya
Menurut penuturan Aqil, agenda tersebut juga sebagai upaya BPJPH menjembatani desainer dan produsen lokal bertemu dengan industri fesyen di luar negeri.
“Ketemu dengan buyer di sana, supaya kain halal Indonesia yang cocok dengan kulit Eropa bisa menembus di pasar global. Dan tentunya juga untuk pasar domestik juga, kita eksplorasi supaya kain halal ini memiliki nilai tambah dan daya saing, dan pembeda dari produk-produk kain lain. Dan tentunya ini juga bagian dari ikhtiar kita untuk menjadi kiblat fesyen dunia di tahun 2024 sebagaimana harapan Bapak Presiden,” paparnya.
Untuk itu, Aqil menyebutkan, BPJPH menginisiasi IGHF dengan menggandeng KainHalal oleh PT. MilangKori Persada hingga Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI). Perannya untuk menjembatani produsen dan desainer lokal menuju pasar global dengan fesyen halalnya.
Lebih lanjut, Aqil mengatakan, konsep halal sebetulnya bukan hanya dikenal di dunia muslim melainkan berkaitan dengan isu-isu universal.
“Halal itu juga memiliki tren global, bukan hanya isu agama tetapi juga isu-isu universal. Soal development dan seterusnya, soal higienitas, soal kualitas, soal mutu dan seterusnya,” katanya.
Di samping itu, Aqil hendak membantu dan mendorong pelaku usaha yang sudah memiliki sertifikat halal untuk produknya dapat memiliki nilai tambah hingga meningkatkan daya saing produknya.
“Kita kan menjanjikan kepada pelaku usaha bahwa sertifikat halal ini bisa daya saingnya meningkat dan ada nilai tambahnya. Nah sekarang kita ingin membuktikan bahwa kain halal yang sudah bersertifikat halal jangan sampai tidak laku, tidak laku di pasar domestik, tidak laku di pasar internasional,” paparnya.
Kepala BPJPH M Aqil Irham bersama desainer lokal Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) dalam Media Gathering Indonesia Global Halal Fashion (IGHF) di Dapur Solo Matraman, Jakarta Timur, Selasa (10/9/2024). Foto: Humas BPJPH
Sementara itu, Ketua APPMI Poppy Dharsono menambahkan visi IGHF relevan dengan potensi industri fesyen di Indonesia dan program Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu, tujuan pembangunan berkelanjutan.
“Kami sangat mengapresiasi BPJPH yang sudah sangat tepat mengawal kolaborasi (IGHF) ini untuk tujuan yang baik sekali bagi pengembangan fesyen halal di Indonesia. Ini sangat relevan dengan eco-conscious fabric dalam pengembangan sustainable fashion yang berupaya mengembalikan ekosistem lingkungan agar seimbang dengan trend fesyen, sehingga tidak berdampak buruk bagi lingkungan,” kata Poppy
“Hal ini sejalan dengan SDGs yang ditetapkan oleh United Nation (PBB) untuk mencapai pembangunan berkelanjutan di tingkat global untuk lebih memenuhi tantangan masa depan dunia,” sambungnya lagi.
Menurut Poppy, pengusaha dan perancang busana di Tanah Air juga memiliki potensi besar untuk berkembang dan bersaing di kancah global. Tidak hanya menyasar pasar muslim saja yang saat ini mencapai 1,9 miliar orang di berbagai negara, namun fesyen halal saat ini juga telah menjadi perhatian masyarakat dunia yang terus dinamis.
“Indonesia adalah the biggest Moslem community in the world, jadi kita harus menjadi nomor satu di dunia untuk fesyen halal. Apalagi kita tahu bahwa fesyen halal ini terkait dengan sustainability development yang sekarang lagi tren di dunia,” pungkasnya.
Sebagai informasi, IGHF secara resmi dirilis pertama kalinya di Indonesia Fashion Week 2024 pada 28 Maret 2024 di Jakarta Convention Center. Agenda ini dilanjutkan dengan agenda roadshow IGHF di ajang fashion show di Malaysia dan akan berangkat ke London, ke Milan, dan Paris.
Ambisi IGHF ini baru pertama kali dicanangkan. Tujuannya untuk mempertemukan para pelaku industri halal fesyen Indonesia dengan pembeli di pasar internasional.