11.4 C
London
Friday, September 22, 2023
HomeNewsOrganisasi Keagamaan Punya Tanggung Jawab untuk Jaga Kualitas Kontestasi Politik

Organisasi Keagamaan Punya Tanggung Jawab untuk Jaga Kualitas Kontestasi Politik

Date:

Related stories

Khatiib Anwar Aziz Uraikan Arti Penting Ukhuwah Bagi Umat Islam

Khatib H Anwar Aziz menguraikan arti penting ukhuwah bagi...

Tata Cara Salat Safar, Salat Yang Dianjurkan Bagi Muslim Yang Akan Ibadah Haji

Salah satu amalan sunah yang dianjurkan dilakukan oleh orang...

Haruskah Mandi Setelah Melayat? Ini Hukumnya Menurut Islam

Jakarta, CNN Indonesia -- Umat Islam biasanya langsung mandi...

Tak Sekadar Ngomongin Orang, Apa Arti ‘Ghibah’ dalam Islam?

Jakarta, CNN Indonesia -- Anda tentu sering mendengar kata...

Panduan Memilih Baju Muslim Pria Yang Nyaman Dan Modis

Dahulu masyarakat menganggap bahwa gaya busana pria cenderung jauh...
spot_imgspot_img

Persaingan Pemilu 2024 harus berjalan sehat. Dengan begitu, kontestasi ini bisa melahirkan pemimpin yang berkualitas, sehingga berguna bagi keberlangsungan kemajuan bangsa.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan, organisasi keagamaan memiliki tanggung jawab untuk menjaga kualitas kontestasi politik.

“Politik ormas keagamaan adalah politik moral, berdiri di atas berbagai kepentingan politik, bukan pada satu kepentingan politik saja,” ujar Mu’ti dalam webinar Moya Institute, Selasa (18/4).

Sementara itu, Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia Komaruddin Hidayat menyampaikan, ukhuwah islamiyah bukanlah persaudaraan di antara orang islam, tetapi persaudaraan sesama manusia yang dibalut dalam nilai-nilai Islam.

“Agama seharusnya untuk membangun etika kemanusiaan. Siapapun yang merasa beragama jangan menonjolkan kepentingan sendiri dan memunculkan perpecahan. Jangan agama direduksi hanya untuk kepentingan kelompok,” kata Komaruddin.

Sedangkan bagi pemerhati isu-isu global dan strategis, Imron Cotan mengatakan, dalam mencari dan menemukan pemimpin politik yang baik tak dapat dipungkiri berasal dari suatu persaingan. Namun, persaingan tersebut harus dilakukan secara sehat. 

Perbedaan politik tidak boleh menjadi alasan menciptkan polarisasi atau perpecahan. Sehingga kontestasi demokrasi berjalan sesuai marwahnya.

“Seharusnya persaingan politik memunculkan gagasan baru, ide segar, untuk membangun bangsa. Bukan malah memecah persatuan bangsa,” pungkas Imron.

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories

spot_img