15 C
London
Saturday, July 27, 2024
HomeNewsOrganisasi Keagamaan Punya Tanggung Jawab untuk Jaga Kualitas Kontestasi Politik

Organisasi Keagamaan Punya Tanggung Jawab untuk Jaga Kualitas Kontestasi Politik

Date:

Related stories

Wapres sebut ekonomi syariah bukan demi kepentingan umat Islam semata

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menekankan bahwa ekonomi dan...

Kemenag Terbitkan Edaran Pembayaran Dam, Ini Tujuan dan Besaran Biayanya

Jakarta (Kemenag) --- Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah...

Menag Minta Tambahan Anggaran untuk Rumah Ibadah di IKN

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp...

Kota Mojokerto Raih Terbaik 1 Kategori Penegakan Hukum dalam Penyuluh Agama Islam Award tingkat Jatim

Satu lagi sosok inspiratif dan berprestasi dari Kota Mojokerto,...

Catat, Ini Dokumen yang Harus Dimiliki Jemaah untuk Wukuf di Arafah

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Nasrullah...
spot_imgspot_img

Persaingan Pemilu 2024 harus berjalan sehat. Dengan begitu, kontestasi ini bisa melahirkan pemimpin yang berkualitas, sehingga berguna bagi keberlangsungan kemajuan bangsa.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan, organisasi keagamaan memiliki tanggung jawab untuk menjaga kualitas kontestasi politik.

“Politik ormas keagamaan adalah politik moral, berdiri di atas berbagai kepentingan politik, bukan pada satu kepentingan politik saja,” ujar Mu’ti dalam webinar Moya Institute, Selasa (18/4).

Sementara itu, Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia Komaruddin Hidayat menyampaikan, ukhuwah islamiyah bukanlah persaudaraan di antara orang islam, tetapi persaudaraan sesama manusia yang dibalut dalam nilai-nilai Islam.

“Agama seharusnya untuk membangun etika kemanusiaan. Siapapun yang merasa beragama jangan menonjolkan kepentingan sendiri dan memunculkan perpecahan. Jangan agama direduksi hanya untuk kepentingan kelompok,” kata Komaruddin.

Sedangkan bagi pemerhati isu-isu global dan strategis, Imron Cotan mengatakan, dalam mencari dan menemukan pemimpin politik yang baik tak dapat dipungkiri berasal dari suatu persaingan. Namun, persaingan tersebut harus dilakukan secara sehat. 

Perbedaan politik tidak boleh menjadi alasan menciptkan polarisasi atau perpecahan. Sehingga kontestasi demokrasi berjalan sesuai marwahnya.

“Seharusnya persaingan politik memunculkan gagasan baru, ide segar, untuk membangun bangsa. Bukan malah memecah persatuan bangsa,” pungkas Imron.

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories

spot_img