Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan populasi India akan mencapai 1,4286 miliar jiwa pada pertengahan 2023, sukses kalahkan China yang populasinya diperkirakan tembus 1,4257 miliar jiwa.
Angka-angka tersebut sekarang tercermin dalam Dasbor Populasi Dunia PBB, yang diperbarui pada hari Rabu lalu (19/4/2023).
Dikutip dari CNBC Internasional, India yang akan menyalip China sebenarnya telah diprediksi secara luas, karena pertumbuhan populasi Negeri Tirai Bambu yang melambat, dengan jumlah orang tahun lalu turun untuk pertama kalinya sejak awal 1960-an.
PBB sebelumnya memperkirakan populasi China akan menurun menjadi 1,313 miliar pada tahun 2050 dan turun di bawah 800 juta pada tahun 2100.
Para ahli mengatakan kebijakan satu anak yang sudah berlangsung lama di negara itu yang direvisi menjadi dua pada 2016 dan tiga pada 2021, berkontribusi terhadap penurunan tersebut.
Angka PBB mengecualikan “wilayah administrasi khusus” Hong Kong, yang diperkirakan populasinya tumbuh mencapai 7,5 juta, dan Makau, sebesar 0,7 juta.
Adapun, pertumbuhan populasi India rata-rata 1,2% sejak 2011, turun dari 1,7% pada dekade sebelumnya, menurut data pemerintah yang dikutip CNBC Internasional oleh Reuters.
Angka PBB menunjukkan 26% dari populasi berusia 10-24, dibandingkan 18% di China. Data sensus India yang paling baru diterbitkan adalah dari tahun 2011.
Dalam laporan State of World Population 2023, yang diterbitkan Rabu, United Nations Population Fund menangani populasi dunia yang melebihi 8 miliar orang pada November 2022, dan memperingatkan agar tidak menghapus hak asasi manusia dan otonomi dalam diskusi tentang apakah pertumbuhan populasi menjadi perhatian.
“Reproduksi manusia bukanlah masalah atau solusi untuk tantangan seperti perubahan iklim, pandemi, konflik, pengungsian massal, dan ketidakpastian ekonomi,” ujar Direktur Eksekutif United Nations Population Fund Natalia Kanem.